TEKNOLOGI SISTEM BASIS DATA
MAKALAH
TUGAS MATA KULIAH
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
Dibimbing Oleh Andi Asari, S.IP.,
S.Kom., M.A.
Disusun Oleh :
Mutia Indriyani 160214602624
Nurul Hidayatul Laili 160214602607
Wahyudin 160214602608
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS SATRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
PRODI ILMU PERPUSTAKAAN
NOVEMBER 2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan Rahmat dan HidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Teknologi Sistem Basis Data. Tidak lupa kami ucapka terimakasih kepada
pihak yang membantu baik berupa materi maupun pikiran sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga dengan adanya makalah ini
dapat memberi manfaat bagi pembacanya, dan kami juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar dalam pembutan makalah selanjutnya dapat lebih baik.
Malang, 9 November
2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar
Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
2.1 Sejarah
Perkembangan Sistem Basis Data ..................................................................... 2
2.2 Pengertian
Sistem Basis Data ........................................................................................ 3
2.3 Komponen
Sistem Basis Data ....................................................................................... 5
2.4 Kriteria
Sistem Basis Data ............................................................................................. 7
2.5 Manfaat
Teknologi Basis Data di Perpustakaan ............................................................ 8
2.6 Kelebihan
Dan Kekurangan Sistem Basis Data ............................................................. 8
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 12
3.2 Saran .............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Basis data merupakan
kumpulan berbagai informasi yang disimpan di komputer dan disusun secara
sistematis sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari database tersebut. Sistem informasi memerlukan basis data sebagai media penyimpanan
data. Dalam sebuah institusi atau
perusahaan, kehadiran basis data memberi kemudahan dalam setiap kinerjanya.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah basis data disebut sistem
manajemen basis data.
Manfaat lain
yang diberikan basis data bagi sebuah insttusi atau perusahaan adalah proses
pengambilan informasi yang cepat dan mudah, sehingga dapat memberikan pelayanan
yang baik kepada pelanggan/pemakai. Teknologi sistem basis data
1.2 Rumusan
Masalah
1) Bagaimana
sejarah perkembangan sistem basis data?
2) Apakah
pengertian dari basis data?
3) Apa saja
yang menjadi komponen basis data?
4) Apa saja
kriteria basis data?
5) Apa manfaat
dari teknologi sistem basis data di perpustakaan?
6) Apa kelebihan dan kekurangan sistem
basis data?
1.3 Tujuan
1) Mengetahui
perkembangan sejarah sistem basis data.
2) Mengetahui
pengertian basis data.
3) Mengetahui
komponen-komponen basis data.
4) Mengetahui
kriteria-kriteria basis data.
5) Mengetahui
manfaat dari teknologi sistem basis data.
6) Mengetahui kelebihan dan
kekurangan sistem basis data.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Perkembangan Sistem Basis Data
1)
Tahun 1960
Dari awalcontohpenggunaankomputer,
penyimpanandanmanipulasi data merupakan focus utamaaplikasi. Padaawaltahun
1960, Charles Bachman diperusahaan General
Electric mendesaingenerasipertama DBMS yang disebutPenyimpanan Data
Terintegrasi (Integrated Data Store).
Dasaruntuk model data jaringandibentuklaludistandardisasioleh Conference on Data System Language (CODASYL).
Kemudian, Bachman menerima ACM Turing Award
(Penghargaansemacamnobelpadailmukomputer ) di tahun 1973.Padaakhirtahun
1960-an, IBM mengembangkan system manajemeninformasi (Information Manajemen System) DBMS. IMS dibentukdarirepresentasi
data padakerangkakerja yang disebut model data hierarki. Dalamwaktu yang sama,
hasilkerjasamaantara IBM denganperusahaanpenerbanganAmerikamengembangkan system
SABRE. System SABRE memungkinkan user mengakses data yang samapadajaringan
computer.
2)
Tahun 1970
Padatahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San Jose
mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model data relational.
Pada tahun 1980, model relasional menjadi paradigma DBMS paling dominan.
Bahasa query SQL dikembangkan untuk basis data relasional sebagai bagian proyek Sistem R dari
IBM. SQL di standardisasi di akhir tahun 1980 dan SQL-92 diadopsi oleh American
National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization
(ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data disebut
transaksi. User menulis programnya, dan bertanggungjawab menjalankan program
secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing
award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.
3)
Tahun 1980
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang system basis
data dikembangkan. Penelitian dibidang basis data meliputi bahasa query yang powerful, model data yang lengkap,
dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks semua bagian organisasi.
Beberapa vendor (misalnya IBM, DB2, Oracle8, dan Informix UDS) memperluas
sistemnya dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya image dan text
serta kemampuan query yang kompleks. System khusus dikembangkan banyak vendor
untuk membuat data warehouse dan
mengonsolidasi data beberapa basis data.
Suatu fenomena menarik adalah munculnya enterprice resource planning (ERP)
dan management resource planning (MRP),
yang menambah lapisan substansial dari fitur berorientasi aplikasi pada DBMS
utama. Paket yang digunakan secara luas meliputi Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP,
dan Siebel. Paket tersebut mengidentifikasi kumpulan tugas umum (misalnya
manajemen inventori, perencanaan sumberdaya manusia, dan analisis keuangan)
yang dihadapi oleh sejumlah besar organisasi dan menyediakan lapisan aplikasi
umum untuk melaksanakan tugas.
Data disimpan dalam DBMS relasional. Kemudian, lapisan aplikasi dapat
disesuaikan pada perusahaan berbeda sehingga biaya keseluruhan perusahaan
menjadi lebih rendah dibanding biaya pembuatan lapisan aplikasi dari awal.
Lebih jauh, DBMS memasuki dunia internet. Saat generasi pertama, website
menyimpan datanya secara ekskulisif dalam file system operasi. Pada saat ini,
DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakeses melalui web
browser. Query dapat dibuat melalui form web dan format jawabannya dengan
menggunakan markup language
semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor
basis data menambah fitur ini untuk DBMS mereka.
Manajemen basis data mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat online
dan dapat diakses melalui jaringan komputer. Saat ini, bidang seperti ini
diwujudkan dalam basis data multimedia, video unteraktif, perpustakaan
digital, proyek ilmuwan seperti proyek pemetaan, proyek system obeservasi bumi
milik NASA, dan lain sebagainya (Ramakrishnan and Gehrke, 2003).
2.2 Pengertian
Sistem Basis Data
Basis data atau database, berasal
dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang,
tempat bersarang atau berkumpul. Data merupakan representasi fakta dunia nyata
yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan),
barang, hewan peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam
bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa basis data (databese) adalah kumpulan informasi yang
disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data
tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query)
basis data tersebut disebut sistem manajemen basis data (Database Management
System).
Terdapat beberapa aturan yang harus
dipatuhi pada file basis data agar dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis
data, yaitu:
1.
Kerangkapan
data, yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada file basis
data.
2.
Inkonsistensi
data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field yang sama untuk
beberapa file dengan kunci yang sama.
3.
Data
terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data. Program
aplikasi tidak dapat mengakses file tertentu dalam sistem basis data tersebut,
kecuali program aplikasi dirubah atau ditambah sehingga seolah-olah ada file
yang terpisah atau terisolasi terhadap file yang lain.
4.
Keamanan
data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data. Pada
prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai tertentu yang
mempunya wewenang untuk mengakses.
5.
Integrasi
data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali atau
kontrol pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam
pengendalian penuh.
Perangkat
Lunak Basis Data
Perangkat lunak basis data
yang banyak digunakan dalam pemrograman dan merupakan perangkat basis data
arastinggi (high level):
i.
Dll
Ada 3 kelompok perintah yang
digunakan dalam mengelola dan mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :
a.
Data
Definition Language: merupakan perintah-perintah yang digunakan untuk
mendefinisikan struktur dari database, baik membuat tabel baru, menentukan
struktur penyimpanan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dan lain
sebagainya.
b.
Data
Manipulation Language (DML): perintah-perintah yang digunakan untuk
memanipulasi dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat
dilakukan terhadap data adalah Penambahan data, Penyisipan data, Penghapusan
data, Pengubahan data.
c.
Data Control
Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa
saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak
user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data. Misalnya dalam
dunia pendidikan atau lingkungan akademis pada umumnya, sering anda menjumpai
pertanyaan-pertanyaan seperti berikut :
1.
Berapa
jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Database Management?
2.
Berapa
mahasiswa yang aktif pada semester ini?
3. Berapa
jumlah mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan yang berjenis kelamin
perempuan?
4. Tolong
cetakkan Kartu Hasil Studi mahasiswa dengan nama Dani!
2.3 Komponen
Sistem Basis Data
a.
Perangkat Keras (hardware)
Sistem basis data dapat
dilihat bahwa basis data pada intinya adalah disimpan pada media penyimpanan
elektronik (hardisk), sedangkan database adalah terdiri dari beberapa file /
table yang saling berelasi (berhubungan). Basis data tersebut dikelola oleh
DBMS (database management system) dan database tersebut dapat dimanfaatkan oleh
beberapa user (pemakai) yang dapat melakukan manipulasi pada database.
Perangkat keras yang biasanya
terdapat dalam sistem basis data adalah sebagai berikut:
1)
Komputer (satu untuk stand alone atau llebih
dari satu untuk komputer jaringan)
2)
Memori sekunder yang on-line (hardisk).
3)
Memori sekunder yang offline (tape) untuk
keperluan backup data
4)
Media/ perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)
b.
Sistem Operasi (operating system)
Sistem Operasi Merupakan
program yang mengaktifkan/ memungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh
sistem daya dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam computer
(operasi input/output), pengelolaan file, dan lain sebagainya. Program
pengelola basis data (DBMS) akanaktif (running) jika sistem operasi yang
dikehendakinya telah aktif.
c.
Basis Data (database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis
data dapat memiliki sejumlah objek basis data (sepertifile/table, store procedure, indeks, danlainya). Disamping
berisi / menyimpan data, setiap basis data juga mengandung / menyimpan definisi
struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara detail).
d.
Sistem Pengelolaan Basis Data (DBMS)
Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS) Pengelolaan
basis data secara fisik tidak ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi
ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus / spesifik.
Perangkat inilah disebut DBMS, yang akan menentukan bagaimana data
diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat tersebut juga
menerapkan mekanisme pengamanan data (security), pemakaian data secara bersama
(sharing data), pemaksaan keakuratan / konsistensi data, dan sebagainya.
e.
Pemakai (user)
Ada beberap ajenis / tipe
pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara mereka berinteraksi pada basis
data, diantaranya adalah:
1)
Programmer
Programmer adalah pemakai yang
berinteraksi dengan basis data Aplikasi melalui DML (data manipulation
language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman
induk (sepertipascal, cobol, clipper, foxpro, dan lainnya).
2)
User Mahir (Casual Users)
User Mahir (Casual Users)
adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program.
Mereka menyatakan query (untuk akses data), dengan bahasa query yang telah
disediakan oleh suatu DBMS.
3)
User Umum
User Umum adalah pemakai yang
berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi
permanen, yang telah ditulis / disediakan sebelumnya.
4)
User Khusus
User Khusus adalah pemakai
yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk keperluan khusus.
f.
Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat
optional)
Aplikasi AI, Sistem
Pakar, Pengolahan Citra, danlainnyal, yang bisa saja mengakses basis data
dengan / tanpa DBMS. Aplikasi (perangkat lunak) lain Aplikasi lain ini bersifat
optional, ada tidaknya tergantung pada kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan
lebih berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi
pemakai basis data (khususnya yang menjadi end user) dapat disediakan program
khusus untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data.
2.4 Kriteria
Sistem Basis Data
Adapun ciri-ciri database adalah:
1.Sistem
yang dapat menyimpan data ke dalam floppy disk atau harddisk
2.Sistem
yang menganut pengolahan data untuk ditambah, diubah, atau dihapus dengan mudah
dan terkontrol.
3.Data
terpisah dari program.
Sifat-sifat Database :
1.Internal:
Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.
2.Terbagi/share:
Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri
maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent sharing).
2.5 Manfaat
Teknologi Sistem Basis Data di Perpustakaan
Dengan
perpustakaan yang serba manual, pendataan secara berkas, pencatatan peminjam
secara tertulis, denda yang diberikan pun kadang-kadang tidak sama antara yang
satu dan yang lainnya membuat nilai minus dari perpustakaan. Sehingga
membutuhkan tenaga dan waktu ekstra dalam melakukan pencarian informasi serta
pendataan dalam perpustakaan tersebut. Tingkat kesalahannya pun lumayan besar.
Hal ini
sangat memudahkan mahasiswa untuk
sedikit berbuat curang dalam proses peminjaman buku. Ada yang sering tidak
mengembaikan buku pinjaman tersebut. Dengan alasan mereka tidak mengembalikan
buku bukan berarti ingin mengambilnya, hanya saja malas untuk mengembalikannya.
Sehingga merepotkan petugas perpustakaan daam pendataan buku-buku yang ada.
Permasalahan
yang lain adalah para peminjam begitu sulit untuk mencari buku dengan
judul-judul tertentu karena banyaknya buku yang tersedia. Begitu juga penjaga
perpustakaan yang sulit untuk mencarikannya mengingat mereka hanya menjaganya
tidak tahu menahu tentang buku apa saja yang tersedia.
Permasalahan tersebut dapat kita selesaikan dengan adanya basis data. Dengan demikian kita akan tahu lebih jelas data peminjaman,
pendataan buku, pengembalian terlambat dan denda yang harus dibayarkan si
peminjam. Sebab dalam basis data dapat
memuat semua data yang ada di perpustakaan baik dari peminjaman sampai
pengembalian dalam jumlah besar.
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Basis Data
Banyak
memanfaat yang dapat kita peroleh dengan menggunakan basis data.
Manfaat/kelebihan basis data diantaranya adalah :
1.
Kecepatan dan kemudahan (speed)
Dengan menggunakan basis data
pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data
memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan perhitungan dengan
metematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat
dilakukan dengan cepat dan mudah.
2. Kebersamaan pemakai
Sebuah basis data dapat digunakan
oleh banyak user san banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh
banyak orang/bagian. Tidak perlu dilakukan pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi
cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa
dalam suatu perguruan tinggi, dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya:
bagian akademik, bagian keuangan, bagian kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak
harus semua bagian ini memiliki catatan dan semua bagian bisa mengakses data
tersebut sesuai dengan keperluannya.
3. Pemusatan control data
Karena cukup
dengan satu basis data unutk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga
cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa
misalnya, maka tidak perlu kita meng-update semua data dimasing-masing bagian
tetapi cukup hanya disatu basis data.
4. Efesiensi ruang penyimpanan (space)
Dengan pemakain bersama, kita
tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat, tetapi cukup satu
saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang dimilikioleh
sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang benar, kita akan
menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus disimpan.
5. Keakuratan (Accuracy)
Penerapan secara ketat aturan
tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara data, dan lain-lain,
dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.
6. Ketersediaan (availability)
Dengan basis data kita dapat
mem-backup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana
yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi
suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin
besar.
7. Keamanan (Security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan
fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai
dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk
membatasi orang yang mengaksesnya.
8. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru
Pengguna basis data merupakan
bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi
bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu
mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.
9. Pemakaian secara langsung
Basis data memiliki fasilitas
untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang disediakan oleh DBMS.
Untuk melihat data, langsung ke table ataupun menggunakan query. Biasanya yang
menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database
administrator.
10. Kebebasan data (Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai
dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data,
perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar
kembali program aplikasinya,
11. User view
Basis data penyediaan pandangan
yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya kita memiliki data-data
dari perusahaan yang bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data
barang, penjualan, dan pembelian. Ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan
informasi terkait dengan data perusahaan tresebut. Mereka adalah pelanggan,
kasir, bagian gudang, bagian akutansi dan manajer.
Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir dia
hanya boleh berhak melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara
itu dia berhak untuk memasukan data penjualan . berbeda dengan pelanggan yang
hanya melihat data keberadaan barang dan harga jual tetapi tidak berhak
memasukan atau merubah data. Sementara itu bagian akutansi berhak melihat
keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisa data akutansinya.Basis data
mampu memberikan layanan organisasi seperti ini.
Kekurangan
Sistem Basis Data antara lain :
1.
Lebih
Mahal
Sistem basis data membutuhkan sumber daya yang tinggi,
terlebih untuk melakukan perawatan secara berkala.
2.
Proses back
up cukup memakan waktu.
Sistem basis data mencakup banyak file, sehingga
jika dilakukan back up akan menghabiskan waktu.
3.
Bila ada
akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi.
Kesalahan dalam mengakses bisa menyebabkan berbagai
masalah, terutama oleh sembarang pengguna.
4.
Sistem lebih
rumit, sehingga memerlukan tenaga spesial.
Sistem basis data sangat kompleks, tidak
sembarang orang bisa menanganinya. Terutama dengan berbagai macam resiko,
sehingga hanya orang ahli yang hanya bisa menanganinya.
Contoh
basis data
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Basis data berkembang sejak tahun 1960 dari awal penggunaan komputer,
penyimpanan dan manipulasi data merupakan focus utama aplikasi. Pada awal tahun
1960, Charles Bachman diperusahaan General
Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan
Data Terintegrasi (Integrated Data
Store).
Basis data terus berkembang dari tahun ke tahun hingga pada akhir tahun
1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang system basis data dikembangkan.
Penelitian dibidang basis data meliputi bahasa query yang powerful,
model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang
kompleks semua bagian organisasi. Beberapa vendor (misalnya IBM, DB2, Oracle8,
dan Informix UDS) memperluas sistemnya dengan kemampuan menyimpan tipe data
baru misalnya image dan text serta kemampuan query yang kompleks. System khusus
dikembangkan banyak vendor untuk membuat data warehouse dan mengonsolidasi data beberapa basis data.
Basis data
atau database, berasal dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai
markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Data merupakan
representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia
(pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan peristiwa, konsep, keadaan,
dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar,
bunyi, atau kombinasinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa basis data
(databese) adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Basis data terdiri dari
beberapa komponen sebagai berikut,
1.
PerangkatKeras (hardware)
2.
SistemOperasi (operating system)
3.
Basis Data (database)
4.
SistemPengelolaan Basis Data (DBMS)
5.
Pemakai (user)
6.
Aplikasi (perangkatlunak) lain (bersifat
optional)
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca. Kurangnya
pengetahuan dalam penyusunan makalah ini diharapkan para pembaca lebih selektif
dalam mengambil informasi yang ada. Kritik dan saran yang membangun juga kami
harapkan dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hutabarat,
Bernaridho. Pengelolaan Basis data.
2004. Yogyakarta: Andi Offset
Darmawan, Deni dan Nur Fauzi, Kunkun. Sistem
Informasi Manajemen. 2013. Bandung: PT Remaja Rosda Karya